Sudah Terlalu Lama Sendiri~
sendiri banget? wkwk |
Selamat
siang, Pembaca! Masya Allah lagi-lagi aku mengalami kejadian luar biasa siang
ini di stasiun. Sambil menunggu kereta datang, kutulislah cerita ini karena
sungguh menurutku ini terlalu luar biasa untuk disimpan sendiri.
Siang ini,
hari sudah mendung ketika aku memutuskan untuk kembali ke Jogja. Padahal,
ayahku belum pulang dan ibuku sedang tidur. Inginnya sih berpamitan dengan
mereka berdua. Tapi, kalau nanti keburu hujan dan aku justru tidak bisa balik,
bagaimana? Akhirnya kuputuskan untuk segera bersiap dan berangkat.
Kejaiban
pertama. Tepat saat aku akan berangkat ke stasiun (diantar oleh kakakku),
ayahku datang. Waah, bahagianya. Tak lama setelah itu, ibuku pun bangun. Alhamdulillah. Jadilah aku bisa
berpamitan dengan ayah dan ibuku. Setelah bersalaman, aku segera berangkat.
Kejaiban
kedua. Di jalan, hari sudah sangat gelap. Sepanjang perjalanan aku hanya bisa
berdoa, “Ya Allah, tolong jangan hujan dulu sampai nanti Mba Fafa pulang lagi
ke rumah. Aamiin..”. Alhamdulillah, sesampainya
aku di stasiun hujan tidak turun. Dan setelah kutanyakan pada kakakku pun, ia
sampai di rumah dengan selamat meski terkena hujan sedikit.
Kejaiban puncak.
Sesampainya di stasiun, antrean untuk kereta api lokal tujuan Solo-Jogja sudah
sangat panjang sekali. Aku sedikit heran, itu antrean kereta untuk pukul 2 atau
pukul berapa. Tiba-tiba saat aku sedang kebingungan, ada mba-mba dengan masker
hijau bertanya padaku,
“Mba mau
kemana?”
Lalu
kujawab “Ke jogja, Mba”.
Lantas,
tiba-tiba mba tersebut mengeluarkan 2 tiket kereta dan berkata, “Mba, ini ada
tiket ke Jogja. Tapi jam 4. Tadi ada ibu-ibu yang mau naik kereta jam 2, tapi
tiketnya udah habis. Nah dapetnya yang jam 4. Tapi mungkin karna terburu-buru,
jadinya beliau naik kereta lain yang lebih cepat. Terus tiketnya dikasih ke
saya deh. Nah karna ada 2, satunya buat
Mba, mau? Tapi jam 4. Ini yang jam 4 juga sudah habis soalnya.”
Masya
Allah.. sontak aku langsung lemas. Antara percaya dan tidak. Bayangkan! Ini
baru pukul 2 dan tiket untuk kereta pukul 4 sudah habis! Lantas orang-orang ini
mengentre untuk tiket pukul berapa?
Allahuakbar.
Jujur aku speechless saat itu. Aku
hanya bisa mengucap banyak terima kasih pada mba tersebut dan mendoakan supaya
Allah membalas kebaikannya. Sungguh tak disangka. Kalau bukan karena kasih sayang
Allah, aku mungkin akan mendapat kereta pukul 5 atau mungkin lebih malam lagi.
Terima kasih, Allah.. terima kasih.. Lantas ketika sadar, aku segera mengejar
mba tersebut dan mengajaknya berkenalan. Ternyata, namanya mba April. Dia
kuliah juga di Jogja. Sebelum ia pergi, sekali lagi aku mengucapkan terima
kasih padanya.
sendiri lagi, sendiri lagi. wkwk |
Lantas aku
mencari tempat duduk dengan perasaan yang masih tak karuan. Saat menulis, muncul
beberapa pertanyaan di kepalaku, kenapa
aku? Kenapa bukan yang lain? Padahal banyak sekali orang di situ yang juga
sedang mengantre tiket, tapi mengapa yang ditawarkan adalah aku? Kenapa pula hari ini tiket cepat sekali
habis padahal 2 minggu yang lalu aku masih mendapat kereta pukul 4 sedangkan
aku datang setelah ashar? Ah, skenario
kehidupan yang Allah buat memang selalu penuh misteri tapi senantiasa membawa
hikmah luar biasa. Allah Maha Baik. Mungkin
karena aku sendiri?*Uhuk. Beberapa orang merasa aneh kalau jalan sendirian.
Hal ini justru sangat bertentangan denganku. Aku suka sekali berjalan sendiri.
Jadi teringat saat berebut tempat duduk di kereta, aku mudah saja mendapatkan,
karena aku sendiri. Coba bayangkan orang yang pacaran-pacaran itu? Susah kan
cari tempat duduk kalau harus bersebelahan?*uhuk. Lantas kalau ditanya kenapa
suka sendiri, simpel saja jawabnya. “Ya karna pasangannya memang belum ada.
Wkwk.” Plis ya bercanda saja ini mah. Pokoknya luar biasa sekali lah kejadian
siang ini di stasiun kereta api, Solo Balapan. Sekali lagi, terima kasih,
Allah. Semoga kedepan akan lebih banyak
kejadian penuh hikmah tak terduga yang datang padaku. Aamiin..
Selamat kembali ke Jogja dengan semangat baru :D
Kejadian seperti itu yang mengembalikan rasa bersyukur kita yang seringkali menguap karena terlena nikmat ya, Rosyda ^^ Turut senang dan terinspirasi berkat ceritamu ini, Rosyda! Terimakasih, inspirasinya yaa
ReplyDeleteTerima kasih, Aufa :)
DeleteKutunggu kisah2 inspiratifmu juga lhoo. Tetap semangat menebar kebaikan :))