Posts

Showing posts from October, 2015

Kisah Inspiratif 11 (Secuil Potongan Ayam dalam Semangkuk Sup)

27 Oktober 2015 Selamat malam. Aku tidak tahu apakah kisahku kali ini adalah kisah inspiratif atau bukan. Tapi aku hanya ingin bercerita saja. Kenapa judulnya secuil ayam dalam sup? Ya, karena secuil ayam ini senantiasa mengingatkanku pada sesorang. Seseorang yang sangat menginspirasi hidupku. Merry Riana. Aku tidak tahu. Beberapa orang menganggapku lebay dengan caraku bertahan hidup di Jogja. Dengan pola makanku, dan beberapa tingkah lakuku. Memang bagaimana? Aku bukanlah tipe orang yang bisa meninggalkan makan pagi. Atau ya, sebut sajalah sarapan. Terlebih bila hari itu aku harus beraktivitas. Jadi, aku men- setting makanku seperti ini. Aku selalu membeli nasi 3000. Ini untuk dua kali makan. Malam, dan esok paginya. Tenang, nasi 3000 yang dijual warung makan samping asramaku ini banyak sekali. Untuk manusia mungil seperti aku, itu sudah sangat cukup untuk 2x makan. Kemudian aku membeli sup 2000, dan sayur yang lain yang bisa tahan hingga esok hari 2000 pula. Jadi un...

Kisah Inspiratif 10 (Perenungan)

Image
22 Oktober 2015 Hai :D Fiuh, ternyata menulis yang sregep itu memang tidak mudah yah. Butuh tekad dan perjuangan yang keras. Kali ini aku mau cerita soal kejadian beberapa hari lalu. Sebenernya pas habis kejadian hari itu aku udah niat mau langusung nulis. Tapi saking bad day nya hari itu-bad night sih lebih tepatnya-walhasil aku langsung bobok biar ga makin banyak orang yang kena imbas atas kekeselanku. Wkwk Jadi, pas itu hari kamis. Tanggal 22. Ada pembukaan bulan bahasa-acaranya Sastra Indonesia. Beberapa hari sebelum itu aku emang udah ditawarin sama bagian acara, mau ga tampil baca puisi. Ya, buat pengalaman kenapa engga? Akhirnya aku iyain aja. Trus yaudah, aku cari-cari puisi yang bagus, lalala lilili(kebiasaan Rosyda buat ngomong bla bla bla..) dan,  ga ada yang sreg. Yaudah akhirnya aku mutusin buat baca puisi buatanku sendiri aja. Oke fiks, aku pelajari, akukasih tanda mana-mana yang kudu dibaca biasa, pelan ato teriak, ya, pokoknya aku latian sebisaku ...

Kisah Inspiratif 9 (REMINDER)

17 Oktober 2015 Sekujur tubuhku bergetar hebat saat mengetahui adik kelasku tersebut meninggal dalam keadaan tengkurap dan mendekap Al-Qur’an. Bahkan detik ini pun saat aku menulis, sekujur tubuhku masih saja merinding dan gemetar, Maha Suci Allah. Semalam, memang ada sesuatu yang sedikit aneh padaku. Padahal semalam adalah acara perdana Sastra Indonesia 2015. Memang saat pertama, saat mempersiapkan peralatan, konsumsi, dan sebagainya, aku semangat, tersenyum dan tertawa gembira, menyemangati teman-temanku, meski tidak mandi dan wajahku kotor sekali, it’s fine. Aku baik-baik saja. Pun saat acara mulai tepatnya sekitar pukul tujuh lebih sedikit. Selama acara berlangsung pun aku bahagia. Melihat bagaimana Alhamdulillah sekali acara kami berhasil. Saat menyanyikan lagu flashlight dan sahabat kecil, saat flashmob, semuanya masih baik-baik saja. Tapi.. Tiba-tiba saja begitu selesai acara, aku resah dan gelisah. Seperti ada yang salah dalam diriku. Tapi apa? Saat membereskan bar...

Kisah Inspiratif 8 (Di Tengah Penantian)

Image
12 Oktober 2015 Selamat pagi :D Menunggu itu memang tidak enak ya? Tapi itu bisa menjadi sesuatu yang keren kalau kita bisa menyikapinya dengan baik. Seperti saat ini, aku sedang dalam penantian. Penantian menunggu apa? Kereta. Hahaha. Aku merasa menjadi keren sekali sekarang. Bagaimana tidak? Duduk di depan laptop, dengan segelas coklat dingin di sampingku. Sendiri? Ya, sendiri. Sudah biasa. Hahaha. Sejujurnya tadi aku bingung. Aku datang pukul setengah 8 dan kudapati antrean tiket kereta lokal, sangat lengang. Batinku Tumben. Biasanya antre berderet-deret.” Akhirnya aku segera membeli tiket dan, ternyata keberangkatan keretanya masih nanti sekitar 2 jam lagi, yakni jam setengah sepuluh. Sebenarnya ada kereta yang berangkat pukul setengah sembilan. Tapi, mahal. Akhirnya aku putuskan untuk tetap naik prameks. Yah, maklumlah. Kantong mahasiswa. Lalu, aku bingung. Mau ngapain nih? Dua jam menunggu di stasiun. Ga asik banget. Akhirnya, aku duduk di salah satu kursi tunggu, da...

Kisah Inspiratif 7 (Semesta Mengiyakan)

06 oktober 2015 Selamat sore para pembaca yang hebat :D Kali ini saya mau menceritakan cerita yang gatau kenapa menurut saya itu weird banget dan gimana ya, aneh iya, lucu iya, ajaib iya, bingungin iya juga, tapi, memberi hikmah yang luar biasa! Penasaran? Jadi gini. Dulu pas PPSMB fakultas, kan ada tuh, mas sama mba panitia yang nyanyi dan nari yel-yel FIB. Nah pas petama kali aku liat, salah satu mas yang nari itu ada yang wajahnya mirip sama artis Ben Joshua. Tau kan? Ya pokoe yang itulah. Nah habis gitu, karena penasaran, aku tanya deh sama cofas (pemandu PPSMB) fakultasku.  “Mba, masnya yang nari PPSMB yang itu namanya siapa.e?” “Yang mana emang?” “Yang ganteng.” “Hah? Ganteng? Perasaan yang nari PPSMB ga ada yang ganteng deh. Hahaha.” “Aaa..itu na mba yang mirip Ben Josh.” “Siapa pula tu. Haha. Yang pake baju apa inget ga?” “Ijo si mba seingetku.” “Oalah…Fulan to. Pake kacamata kan?” “He? Engga.i mba. Ga pake kacamata kok.” “Weh, lha terus sia...

Kisah Inspiratif 6 (Menjadi Pengamat)

Image
02 Oktober 2015 Halo, bertemu lagi dengan kisah inspiratif :D Duh ya Allah maaf ya teman-teman baru nulis kisah inspiratif lagi.. ada beberapa proyek yang harus dikerjakan nih, jadi baru sempat nulis kisah inspiratif lagi.. Maaf yah? :) Oke, lanjut. Jadi cerita hari ini adalah.. ada dua bagian ato anggep aja dua poin penting deh. Bagian yang pertama, tentang seorang manusia yang sangat baik dan mulia sekali hatinya. Sampai-sampai aku menyebutnya seperti malaikat kiriman Tuhan yang sengaja dihadirkan untuk menyadarkanku*Eaaaa. Apaan sih. Haha. Oke, aku tidak memang tahu detail bagaimana kisah kehidupannya. Yang pasti, aku tahu dia adalah seorang dari keluarga yang baik serta sopan tutur dan tata perilakunya. Yang aku ambil pelajaran darinya adalah yang pertama, dia selalu berusaha untuk tidak menyakiti hati orang lain. Dia sangat takut sekali bila tutur atau tata perilakunya menyakiti orang lain. Luar biasa bukan? Sedangkan bisa kita lihat sekarang betapa banyak manu...