Kamu Aneh? Tidak (Salah) !




#BeraniLebih ANEH

Tidak ada yang bisa membayar mahalnya pengalaman. Itulah kenapa aku tidak malu melakukan hal-hal yang mungkin di mata orang lain adalah hal-hal aneh.

Kata siapa anak perempuan tidak boleh ambisius? Aku berjuang bukan untuk mengalahkan laki-laki. Tapi aku memikirkan, bagaimana jadinya keturunanku nanti kalau ibunya lemah dan tidak cerdas.

Aku menjadi lebih aneh saat memutuskan untuk menunda kuliah karena mempertahankan pilihanku untuk bisa melanjutkan kuliah di Teknologi Informasi UGM. Dikalangan keluarga besar ayahku, tidak ada anak-anaknya yang bersekolah jauh. Apalagi yang perempuan, tidak ada yang mengambil jurusan teknik. Tapi aku berani dan bertekad kuat untuk bisa kuliah di sana. Silahkan memanggapku aneh. Itu tidak salah. Aku memang bertekad menjadi lebih aneh.

Aku menghabiskan begitu banyak waktu untuk belajar. Merelakan waktu satu tahun untuk mengulang pelajaran yang sama, berkutat dengan tumpukan soal dan buku-buku tebal, sampai pindah dari rumah,  hanya agar bisa lebih fokus.

Ketika jam masuk adalah pukul satu siang, maka aku sudah datang pukul 8 pagi. Terkadang aneh memang di mata teman-temanku. Tapi apa urusanku? aku menikmati keanehanku. Dengan datang lebih awal, aku bisa lebih banyak melakukan hal yang bermanfaat. Aku bisa mengaji, hafalan, mengulang pelajaran, membaca, dan mengerjakan banyak soal.

Aku juga menjadi lebih aneh dengan menulis. Sebenarnya, kesukaanku pada dunia kepenulisan sudah ada sejak kecil. Dalam berbagai organisasipun aku sering menjadi sekretaris. Aku juga mengikuti banyak lomba menulis. Baik cerpen, artikel, maupun puisi. Gagal? jangan ditanya. Aku mengirim beberapa karyaku ke berbagai majalah dan koran, tapi tak satupun yang diterima. Kecewa? sedikit. Tapi aku percaya, semua ini tidak sia-sia. Sampai akhirnya, 3 karyaku berhasil lolos dalam sebuah kompetisi. 1 sebagai pemenang, dan 2 sebagai finalis. Dari sini, keanehanku yang lain muncul. Aku memutuskan untuk mengganti pilihan jurusanku. Aku baru sadar, ternyata passionku adalah di dunia kepenulisan. Akhirnya, aku banting setir, memilih jurusan Sastra Indonesia. Ketika ada orang berfikir dan bertanya, "Kamu aneh banget deh. Ngulang belajar satu tahun pilihan jurusannya CUMA Sastra Indonesia?". Maka aku akan dengan tersenyum menjawab. "Tidak! salah. Aku memang aneh, dan itu tidak salah. Karena kalau tidak aneh bukan aku namanya." Lalu dalam hati aku akan berdoa. Lihat saja nanti. Aku akan memunculkan banyak orang aneh, karena melihat kesuksesanku yang menganehkan. Aamiin.

Bahkan aku berniat menjadi lebih aneh lagi nanti saat kuliah. Banyak sekali rencana aneh yang sudah kusiapkan kelak aku memasuki jenjang kuliah di tahun ini. Aku berdoa, semoga semua keanehanku ini diridhoi oleh Allah, dan pada akhirnya bisa menginspirasi dan mengubah kehidupan banyak orang.

Aku bertekad kuat, akan menjadi penulis muda berbakat, yang lewat tulisan-tulisannya bisa mengubah kehidupan begitu banyak orang. Setelah itu, aku akan menjadi motivator muda yang membagikan kisah anehnya sehingga menginspirasi jutaan orang untuk juga melakukan hal-hal aneh yang menyukseskan. Aku akan membuktikan pada setiap yang berkata "Kamu aneh. Ngulang belajar satu tahun pilihan jurusannya CUMA Satra Indonesia", bahwa ini adalah pilihan terbaik, yang akan menjadikanku orang besar dalam kehidupanku yang baik dan diridhoi Allah.

Selamat menjadi lebih aneh!

Fb : Rosyda Amalia

Twitter : Rosydaamalia


Comments

  1. Terkadang kita harus berpikir soal strategi serta proses, bukan melulu soal hasil. Saat kita menanam padi, sedikit banyak rumput penggangu dan gulma akan senantiasa ikut tumbuh, namun, saat kita menanam rumput atau gulma, kah mungkin akan tumbuh padi?
    Salah satu kehebatan orang yang jarang disadari oleh orang lain adalah keberanian memilih. You Are the best guys. . .

    ReplyDelete
  2. Malu rasanya, kamu dengan yakin membanting stir.. Lain halnya denganku yg masih terkurung di jurusanku dan mulai putus asa untuk melanjutkan hobiku menulis .. Andai tulisanmu sudah ku baca dari tahun lalu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketika Allah Memberi Jawaban

Ketika Teknik dan Sastra Bersatu