10 Juni 2016 Selamat malam, pembaca :) Sebenarnya besok hari terakhir UAS. Tapi justru karena besok hari terakhir UAS aku malah jadi kurang fokus. Bawaannya udah pengen libur huehuehue. Akhirnya tadi habis sholat Isya’ aku berdo’a “Ya Allah, berilah hamba semangat dan kefokusan setelah sholat tarawih. Aamiin..” dan kalian tau? Kultumnya luar biasa kereen dan itu akhirnya membangkitkan semangat dan fokusku. Alhamdulillah :D Jadi isi kultumnya begini.. Ada sebuah kisah tentang seorang Imam besar. Namanya, Imam Ahmad Hambali. Pada suatu hari, Imam Ahmad Hambali sangat ini pergi ke suatu tempat, yakni Kota Baghdad. Padahal, beliau tidak memiliki satupun sanak saudara di kota tersebut. Tapi beliau ingin sekali ke sana. Hingga pada akhirnya, berangkatlah Imam Ahmad Hambali ke Kota Baghdad. Jarak perjalanan ke Kota Baghdad cukup jauh, sehingga begitu Imam Ahmad Hambali sampai di sana, hari sudah larut. Karena tidak memiliki sanak saudara, akhirnya Imam Ahmad Hambali memutus
Jangan main-main dengan srikandi ya! IYCS (Indonesia Youth Contribution Summit) menjadi sebuah momen yang tak terlupakan buatku, sebab hampir di setiap sesinya mengandung nasihat seputar pernikahan. Ya, maklumlah, umur-umur sepertiku, bahasan soal pernikahan adalah suatu hal yang sensitif dan cukup membuat mata ‘melek’. Haha. Akan tetapi, dari sekian banyak pemateri yang menyelipkan bahasan soal pernikahan, aku tidak memfokuskan pada kisah pernikahan itu sendiri. Aku lebih berfokus kepada bagaimana memilih pasangan strategis untuk kemudian membina rumah tangga yang strategis pula. Penasaran?*cie Pertama, Heni Sri Sundani―Founder Agro Edu Jampang. Seorang perempuan tangguh yang menghabisan masa kuliahnya di Hongkong sambil menjadi seorang TKI. Bukan main kisah perjuangannya, membuatku ingat bahwa setiap apa yang ada pada kita saat ini mestilah disyukuri. Ia bercerita bahwa saat sudah sarjana (di Hongkong), ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan membangun
When you know Rosyda Amalia, you know her as a book author and the expert of self-improvement based on Al Qur’an studies Selamat malam, Pembaca. Ada yang tahu sudah berapa lama aku tidak menulis? Satu tahun? Ah, memalukan sekali. Tidak bisa ku pungkiri, Pembaca. Kegiatan kampus menggila. Dan aku adalah pribadi yang bisa dikatakan belum cukup istiqomah menulis di tengah kegiatan yang super padat. Baiklah, itu menjadi pelajaran besar bagiku. Semoga ke depan yang seperti ini tidak lagi terulang. Pembaca, aku punya misi mulia menulis tulisan ini. Tulisan pertama di blog, di tahun 2018. Harapanku, pembaca bisa mendukung dan membantuku mewujudkan misi mulia ini, seminimal-minimalnya, dengan doa. Evaluasi semester 3 di asrama, membuatku semakin bersemangat untuk segera keluar dari rumah ini. Bukan, bukan karena aku tidak betah, tetapi karena aku tahu, orang-orang yang senasib dan sepenanggungan denganku tidak berada di rumah ini. Aku harus menjelajah, pergi ke banyak tempat
Comments
Post a Comment